Translate

Copyright © 2014 News Magazine Theme. Designed by Ang Li-JASON. Powered by Blogger.
Home » » Pergerakan ORPHANED LAND Lewat Musik untuk Mendamaikan Konflik Abadi ISRAEL - PALESTINA dan TIMUR TENGAH

Pergerakan ORPHANED LAND Lewat Musik untuk Mendamaikan Konflik Abadi ISRAEL - PALESTINA dan TIMUR TENGAH

"Di dalam hutan tiada anggur yang memabukkan. Di dalam hutan tiada yang mempesona... berikan aku seruling dan menyanyilah. Sebab lagu adalah minuman terbaik, dan suara seruling akan tetap abadi.. sekalipun gunung-gunung yang menggemakannya telah lenyap ditelan bumi.." (Kahlil Gibran, penyair keturunan Arab). Musik telah menjadi sebuah piranti yang turun dari langit dengan pesan perdamaian dan persatuan dari band Orphaned Land.

Personil Orphaned Land. Dari kiri ke kanan: Idan Amsalem (Gitar), Chen Balbus (Gitar), Kobi Farhi (Vocal), Matan Shmuely (Drum), dan Uri Zelcha (Bass). Img Source: Encyclopaedia Metallum.

Hingga kini, wilayah Timur Tengah tak henti-hentinya dilanda perang berkepanjangan yang dilandasi politik, agama, mahzab, kekuasaan, sumber daya, dan benturan kepentingan. Sebagian kubu membentuk aliansi politis bertopeng agar kekuatan tetap terjaga, sebagian idiot bergabung ke dalam beragam grup radikal, sedangkan sisanya terkatung-katung tak tentu arah sebagai pengungsi.

Konflik abadi Palestina dan Israel misalnya, yang nyaris tidak bisa didapati titik temu damainya karena permasalahan yang begitu kompleks. Krisis teritorial yang tercipta telah memaksa ke-dua negara untuk saling menebar binasa. Salah satu kubu mengklaim melakukan pembantaian untuk membela diri, sedangkan kubu satunya menciderai dengan dalih untuk menuntut kemerdekaanya. Di saat pembantaian dan kebencian ditebar, sebuah band bernama Orphaned Land justru lebih memilih untuk memainkan alat musik dan menyampaikan pesan damai ketimbang menunggangi mesin tempur ataupun mengangkat senjata.

Orphaned Land merupakan band pengusung genre progressive folk metal-oriental asal Israel yang telah berhasil menyatukan ribuan orang Yahudi dan Muslim di tanah Arab. Meski hubungan buruk Israel dengan dunia Arab dan Muslim telah begitu kronis bagai penyakit yang tidak bisa sembuh, Orphaned Land justru menggalang ribuan penggemar di negara mayoritas Muslim. Sebut saja negara seperti Lebanon, Mesir, Suriah (yang notabenenya adalah musuh bebuyutan Israel), Turki, Indonesia, Yordania, Iran, dan Saudi. Meski faktanya musik Orphaned Land diboikot di negara-negara ini, tapi niat mereka tidak pernah surut untuk menjadi pelopor aliran metal Timur Tengah.

Dengan penuh keberanian mereka menyuarakan kekuatan musik untuk mengubah rival menjadi rekan dengan mendorong kerjasama antar seniman Israel - Arab serta Muslim. Bahkan mereka tidak patah arang untuk berinovasi lantaran pernah dikecam karena dalam lirik lagu mengutip ayat yang ada pada kitab Taurat, Perjanjian Baru dan al-Qur'an. Orphaned Land terus berusaha keras untuk menciptakan relasi antara diri individu dengan kebijaksanaan beragama yang terus terbuka.

"Lewat kombinasi musik metal dan musik tradisional Timur Tengah yang oriental, Orphaned Land telah menumbuhkan kepekaan estetika kawasan. Interaksi dengan globalisasi tidak harus berujung pada hilangnya kebudayaan lokal" (Roi Ben, profesor bidang resolusi konflik di John Jay College of Criminal Justice, New York)


Band yang didirikan di Tikva, Israel, pada 1997 lalu ini tidak pernah sekalipun menulis lagu yang mengandung unsur politik. Kebanyakan lagu mereka bertema tentang persatuan, realita kebajikan kontra kejahatan, masa, agama Abrahamik, serta ketuhanan dan angkara murka. Lirik lagu mereka juga menggunakan tiga bahasa berbeda, Ibrani, Arab dan Inggris, agar pesan dalam bermusik mereka dapat diterima secara global. Selama malang melintang di kancah musik metal, Orphaned Land telah melakukan tur di hampir 40 negara. Menjadi satu-satunya band Israel yang pernah tampil di festival musik kelas dunia seperti Wacken Open Air, Hellfest, dan SummerBreeze. Mereka juga tidak memfokuskan profit dari bermusik untuk memperkaya diri. Kebanyakan album mereka dapat di unduh secara cuma-cuma di negara berbahasa Arab dan Afrika Utara. Tak jarang pendapatan hasil dari penjualan album dan tur didonasikan untuk mereka yang membutuhkan.

Selama berkarir Orphaned land juga telah banyak menggandeng musisi dan seniman Muslim seperti perancang visual grafis asal Yordania, Zen Two. Ia menyuguhkan jasa untuk membuat album art cover pada album berjudul The Never Ending Way of ORwarriOR yang rilis di tahun 2010. Zen membuat sebuah tulisan kaligrafi yang memadukan huruf Ibrani dan Arab. Saat melakukan tur Hellfest festival di Perancis, konser Orphaned Land diiringi oleh penari perut wanita asal Lebanon, Johanna Fakhry. Sedangkan band pembuka yang menjadi pendukung tur berasal dari Tunisia dan Aljazair.


Orphaned Land saat pra-perform di festival musik Hellfest di Nantes, Perancis, Juni 2011. Pada stage, bendera Israel nampak berada disanding bendera Lebanon yang dipegang oleh penari wanita Johanna Fakhry. Pemandangan yang indah terlihat dari crowd: dimana bendera Iran, Suriah, Lebanon, Romania, Portugal, Italia, Spanyol, Chile, Kanada, Finlandia, dan Yunani dilambaikan dengan rasa persatuan. Img Source: Orphaned Land Official/ Nidhal Marzouk.

Setelah tur yang ke-dua di Inggris dan Irlandia, Orphaned Land sempat melakukan kolaborasi bersama band asal Palestina, Khalas. Baik antara Orphaned Land dan Khalas saling mempromosikan perdamaian dan mereka pada dasarnya adalah teman akrab yang sudah saling mengenal semenjak lama. Dua band tersebut tidak hanya berada dalam satu panggung, tapi juga bus dan kamar tempat menginap selama tur Eropa mereka. Lebih dari 800.000 penikmat karya musik mereka saling merangkul dan bersatu padu penuh damai, mengesampingkan perbedaan agama, ras, maupun ideologi. Karena kegigihan band ini, sebuah majalah heavy metal asal Iran, Divan, menjadikan Orphaned Land sebagai headline dan mengulasnya sepanjang delapan halaman. Pada 2010, grup ini juga pernah diberi Anugerah Perdamaian oleh Universitas Perdagangan Istanbul berkat kontribusinya bagi perdamaian.

"Bendera kami mungkin berbeda warna dan arti, tapi di dalam hati kami hanya ada satu bendera yang sama, yakni bendera harapan, persahabatan dan persaudaraan" (Kobi Farhi, Vokalis Orphaned Land)


Berdasarkan sebuah film dokumenter besutan Sammuel Dunn bejudul Global Metal, pada skene Israel dapat dilihat jika langkah penguasa sama sekali tidak terasa untuk menyelesaikan kebencian yang diwariskan secara turun-temurun ini. Politisi terkesan hanya bisa berbicara dan minim aksi: perundingan dan perdebatan yang murni dibungkus politik serta kepentingan. Mereka lalu berpura-pura giat melakukan sesuatu dikala kamera wartawan siap siaga. Kobi Farhi selaku Vokalis Orphaned Land, dalam cuplikan film ini mendeskripsikan jika diversitas budaya di Israel sangatlah rumit. Di tanah halamanya terdapat makam Yahudi yang jaraknya hanya sepelemparan batu dengan gereja dan masjid. Meski begitu Israel adalah satu tempat paling kontroversial di bumi, yang mana orang-orang hanya tahu kabar buruk, seperti perang dan sejenisnya. Sedangkan Kobi berupaya keras untuk menampilkan atau menjadi beberapa jenis berita baik yang datang dari tanah Israel.

Tidak bisa dipungkiri jika perang adalah tragedi kemanusiaan terbesar dalam kehidupan manusia. Dilakukan secara professional dengan dalih apapun, perang tetaplah perang. Tak peduli dipihak yang benar atau salah, tetap saja perang akan memakan jiwa yang tak berdosa. Dan terkadang sebuah perubahan terjadi dengan cara tidak terduga dan didorong oleh orang yang tidak disangka pula. Terlepas dari opini masa, sesuatu yang tidak lazim seperti musik metal tetap punya jalan kebenaranya sendiri untuk bersuara. Semoga Orphaned land tetap terus berkarya dan akan lahir lebih banyak lagi band yang bisa menginspirasi perubahan skala universal demi kebaikan antar sesama. (Ang)

"Musik memang tidak dapat menyelesaikan konflik Arab-Israel, namun musik dapat menjadi inspirasi bagi semua untuk bersatu. Musik dapat memecah hambatan dan mendorong orang untuk saling mendengarkan" (Abed Hathut, Gitaris band heavy metal Palestina, Khalas)



Sumber:
http://www.smh.com.au/entertainment/music/rocking-for-peace-orphaned-land-the-band-that-cant-play-their-biggest-markets-20140314-34rsm.html
http://www.virtualfestivals.com/interview/israeli-band-orphaned-land-no-one-is-right-in-a-war/
Defiance in music: Shoah pledge honored / Associated Press
http://www.jpost.com/Opinion/Op-Ed-Contributors/Heavy-metal-unites-Jews-Muslims-across-Middle-East
http://www.jpost.com/Arts-and-Culture/Music/Orphaned-Land-Heavy-metal-envoys-to-Muslim-world
http://www.metal-archives.com/bands/Orphaned_Land/2309
Edisi koleksi pribadi, film dokumenter Global Metal karya Sammuel Dunn & Scott McFayden
Comments
0 Comments