Translate

Copyright © 2014 News Magazine Theme. Designed by Ang Li-JASON. Powered by Blogger.
Home » » Bedah Lagu Avantasia : Metal Opera Pt 1-2

Bedah Lagu Avantasia : Metal Opera Pt 1-2

Avantasia : Metal Opera Pt 1-2 (German Symphonic-Power Metal)

(Dunia Opera di Diluar Imajinasi Manusia)



Avantasia Feautures
Membahas sedikit mengenai Avantasia, band dengan basis di Jerman yang kini bernaung dibawah label Nuclear Blast ini adalah proyek musik bernama "Metal Opera". Band ini digawangi oleh musisi jenius bernama Tobias Sammet dari band dengan genre yang sama, Edguy. Untuk memperkuat kesempurnaan karya, ia merekrut banyak musisi dari band ternama seperti Helloween, Gamma ray, Stratovarius, Rhapsody of Fire, Angra, Symphony X, Within Temptation, dan masih banyak lagi. Nama Avantasia sendiri adalah kombinasi permainan  kata dari "avalon (surga bagi para pahlawan yang gugur)" dan "fantasia"(imajinasi), yang maknanya adalah "alam pikiran diluar imajinasi manusia".

Bagaimanapun juga di saat aliran power metal mulai kehilangan kedigdayaan karena peralihan tingkat musik metal menuju ke level yang lebih ekstrim, band power metal satu ini tetap mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari mayoritas metalheads.

 Kali ini kita akan lanjut mengulas tema album "The Metal Opera Pt. I & II" dari band Avantasia. Album yang rilis via Century Media ini menyuguhkan genre Epic-Symphonic Metal yang dibalut tenaga dari Power Metal. Saat mendengar track-nya mungkin anda akan terasa seperti sedang menyimak cerita dari beberapa orang yang tengah berdialog. Ya, karena album ini sendiri menceritakan kisah fiksi di abad 17 tentang pemuda anggota Kristiani kelompok St. Dominic bernama Gabriel Laymann. Terdapat banyak elemen penyanyi yang memerankan tokoh-tokoh yang ada didalam kisah tersebut.
Di album ini mengisahkan tentang Gabriel sebagai tokoh utama yang merupakan anggota baru di gereja St. Dominic dan ditugaskan di biara Mainz. Ditahun 1602 (menurut kalender barat) saat tengah cuti dari tugas ia bergabung dengan perkumpulan pemburu penyihir. Akan tetapi tanpa terduga saat tengah bertemu dengan adik iparnya Anna Held, Anna sedang menunggu vonis hukuman karena tuduhan Anna adalah seorang penyihir. Namun gabriel meragukanya dan ia secara diam-diam mencari kebenaranya dan melangkahkan kaki menuju ruang buku yang tanpa sengaja membuatnya membaca buku terlarang. Penasihatnya bernama Bruder Jacobs mempergokinya dan karena itu Gabriel di jatuhi hukuman sel bawah tanah.

Ketika disana, ia betemu dengan Lugaid Vandroy , sesosok pria tua yang memperkenalkan dirinya sebagai seorang Druids (reach out for the lights). Pria tua bernama Vandroy itu tadi bercerita kepada Gabriel tentang dimensi lain, yaitu dunia Avantasia, yang tengah dalam malapetaka besar. Vandroy menawarkan bantuan untuk menyelamatkan adik iparnya Anna dengan syarat Gabriel setuju ntuk membantu Avantasia. Mereka kemudian mengatur rencana melarikan diri (breaking away), dan Vandroy mengajak Gabriel menuju sebuah batu berliang, yang mana batu tersebut menutupi sebuah ruang diantara dua dimensi dan Vandroy menggunakan batu tersebut untuk mengirim Gabriel menjuju Avantasia.



 Di waktu bersamaan, Johann Adam Von Bicken, seorang uskup di gereja Mainz, Bruder Jakob dan  wakilnya Falk Von Kronberg sedang dalam perjalanan menuju Roma untuk bertemu dengan Paus Clement VIII (The Glory of Rome). Ditanganya memegang buku terlarang yang dibaca Gabriel. Kumpulan lembaran tua mengungkapkan jika buku tersebut adalah bagian terakhir dari tujuh segel, yang mana pemiliknya akan memperoleh kebijaksanan absolut apabila ia membawanya ke sebuah menara di jantung kota Avantasia.

Setibanya Gabriel di Avantasia (Avantasia) dia mendapat sambutan dua makhluk fantasi yang merupakan penduduk Avantasia, si elf Elderane dan Regrin si dwarf (inside). Mereka menjelaskan Gabriel tentang sebuah peperangan melawan pasukan iblis, sebagaimana rencana dari Paus, dan hal tersebut merupakan konsekuensinya (Sign of the cross). Apabila Paus menggunakan penyegel, maka hubungan antara Avantasia dengan dunia manusia akan memburuk dengan dampak yang tragis dari kedua dunia tersebut. Gabriel datang di tower tersebut pada waktu yang tepat, dan ketika Paus tengah berbicara dengan suara misterius di dalam tower, Gabriel berencana untuk mencuri segel dan membuat kekacauan dengan membawa kembali segel tersebut menuju elvish City, Sesidhbana (The Tower), sebagai tanda akhir cerita dari bagian pertama.

Di bagian kedua, The Seven Angels muncul, yang terbebas di waktu bersamaan ketika Gabriel mencuri penyegel dan melarikan diri. Mereka para penduduk dikejauhan menyaksikan The Seven Angels menghancurkan Avantasia. Paus Clement VIII meminta para Angels untuk tenang meskipun sebenarnya Lugaid meragukan Gabriel jika Ia adalah memang benar orang yang terpilih.

Kemudian sang suara misterius dari menara memerintahkan untuk mengembalikan penyegel atau mereka akan murka di malam tersebut. Gabriel menyadari kesalahanya dan datang untuk mengembalikan penyegel, kemudian mengurung para Angels.

Akan tetapi Gabriel belum merasa puas. Dia ingin mengetahui lebih jauh tentang Avantasia, jadi Elderane si elf menceritakan padanya tentang sebuah chalice (piala emas yang dipakai pada saat misa suci pada sebuah tempat di Roma). Di dalam piala emas tersebut banyak arwah-arwah tersiksa yang tak terkira banyaknya dan terkurung didalamnya, dan Elderane memperingatkanya akan sebuah makhluk buas yang menjaganya.

Meskipun para elf mencoba untuk tetap menaruh harap pada mereka, Gabriel dan Regrin si Dwarf pulang kembali ke dunia manusia. Mereka menemukan chalice dan mengetuk-ngetuknya berulang kali, membiarkan banyak arwah menjadi terbebas karenanya (Chalice of Agony). Makhluk buas yang menjaga chalice tersebut terbangun dan menyerang mereka berdua, Regrin si dwarf terbunuh namun Gabriel dapat lolos.

Setelah itu Gabriel kembali menemui Vandroy yang telah menunggunya. Sang Druid sekarang memenuhi janjinya dan dimalam itu ia menyelinap menuju penjara tempat Anna berada. Di saat ia hendak melakukanya, ia bertemu dengan Burder Jakob yang merencanakan hal yang sama. Falk von Kronberg, orang yang memiliki keraguaan didalam ingatanya (Memory), menangkap mereka dan mencoba memenjerakan mereka. Pertarungan tak terhindarkan lagi, Vandroy dibunuh oleh Kronberg yang kemudian Kronberg juga turut terbunuh oleh serangan Bruder Jakob. Anna dapat melarikan diri dan bertemu dengan Gabriel, dan mereka bersama-sama pergi menuju ke masa depan yang tidak pernah diketahui sebelumnya tentang tempat apa itu (into the unknown). Dan tempat itu adalah (Religion) di Avantasia.

Klik WATCH untuk melihat Avantasia - Metal Opera (Flying Opera Live)

The Flying Opera tour


Dalam The Metal Opera Part I & II ini karakternya diperankan/dilagukan oleh :

Tobias Sammet as Gabriel Laymann (Edguy)
Michael Kiske as Lugaid Vandroiy (ex-Helloween, Place Vendome, Unisonic)
David DeFeis as Bruder Jakob (Virgin Steele)
Ralf Zdiarstek as Bailiff Falk von Kronberg
Sharon den Adel as Anna Held  (Within Temptation)
Rob Rock as Bishop Johann von Bicken (ex-Axel Rudi Pell, Driver, Impellitteri)
Oliver Hartmann as Pope Clement VIII (ex-At Vance)
Andre Matos as Elderane the Elf (ex-Symfonia, ex-Shaaman, ex-Angra, ex-Viper)
Kai Hansen as Regrin the Dwarf  (ex-Helloween, Gamma Ray, Unisonic)
Timo Tolkki as Mysterious Voice of the Tower  (ex-Symfonia, ex-Revolution Renaissance, ex-Stratovarius)
Bob Catley as Tree of Knowledge (Magnum)




Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment