Translate

Copyright © 2014 News Magazine Theme. Designed by Ang Li-JASON. Powered by Blogger.
Home » » Mastodon's Crack The Skye Exclusive Review

Mastodon's Crack The Skye Exclusive Review

Metalsucks' history : 2nd five out of five horns






Ini adalah album dari band Progressive/Sludge metal asal Georgia, Amerika, yang mendulang sukses besar disertai beragam prestasi fantastis. Album Crack The Skye yang rilis 2009 lalu ini berisikan ragam stuff yang keren serta konsep dan tema yang lumayan menarik. Secara khusus album ini merepresentasikan elemen dari Aether, yakni sebuah penggambaran tentang para jiwa dan ruh dari segala macam benda yang erat dikaitkan dengan konteks pada album ini. Mastodon mengambil elemen Aether sebagai konsep album dikarenakan  elemen dari api, air, dan udara telah di representasikan di tiga album sebelumnya (Remission, Leviathan, dan Blood Mountain). Aether menurut sains kuno adalah suatu bahan atau materi yang memenuhi ruang alam semesta di luar bulatan bumi.

Pada sebuah sesi interview, Brann Dailor mengutarakan apabila dalam rekaman album ini mereka hendak mengisahkan sebuah cerita kompleks lewat syair lagu yang secara diversitas memiliki kolerasi dengan seni ilmu keindahan kerajaan Tsar (Rusia), perjalanan astral, jauh dari pengalaman nyata, serta teori Stephen Hawking yang terkenal tentang wormholes.

Seperti kebanyakan band progressive metal lainya, Mastodon benar-benar menyuguhkan karya eskapis berbobot dengan perpaduan antara inteligensi dan imajinasi. Dimulai dengan kisah seorang pria yang menderita kelumpuhan dan hanya ada satu cara yang membuatnya dapat berpergian, yakni dengan bereksperimen untuk melakukan perjalan astral. Ia pergi meninggalkan tubuhnya menuju ke bagian angkasa terluar bagaikan burung Icarus, menuju mentari hingga jarak terdekat yang membuatnya terdampar di angkasa. Tak lama kemudian sebuah wormhole menariknya dan sepak terjangnya diangkasa berakhir pada alam arwah. Ia berbicara dengan para arwah yang mengatakan jika sebenarnya ia belum-lah mati. Dengan meramal, para arwah tersebut menemui kisah tentang masalah yang dialami lelaki tersebut di dunia nyata, sehingga para arwah membantunya kembali menuju ke alam kehidupan di kekaisaran Rusia abad 20, tepatnya ke dalam tubuh Grigory Rasputin. Setelah Rasputin menemui ajal karena kudeta kekaisaran Rusia, dua arwah keluar dari tubuh Rasputin yang kemudian melintasi angkasa (Sky-e) melalui sebuah celah. Rasputin adalah pria bijak yang mencoba memandu seorang anak kembali pulang ke dalam tubuhnya karena kedua orang tuanya telah menemukanya serta berpikir dia telah wafat. Rasputin harus mengembalikan anak tersebut kembali kedalam tubuhnya sebelum terlambat. Akan tetapi sepak terjang mereka berakhir saat bertemu dengan iblis Lucifer yang mencoba untuk menaklukan dan merampas arwah mereka -disana ada banyak rintangan di sepanjang perjalanan.



Skye : Langit yang retak adalah tempat peristirahatan terakhir adik perempuan Dailor


Menurut kamus, Skye adalah pulau pariwisata terbesar yang berada di tepi barat Skotlandia atau bisa juga merupakan bahasa slang dari Sky (langit), namun Skye disini adalah metafora nama dari seorang perempuan. Dailor menegaskan apabila "Crack The Skye" juga memiliki makna sebagai penghormatan kepada adik perempuanya bernama "Skye Dailor" yang bunuh diri pada umur 14 tahun. Lewat sebuah interview ia menuturkan apabila adik perempuanya telah pergi di usia belia. Tiada hal yang lebih baik untuk memberi penghormatan atas kejadian mengerikan tersebut khususnya kepada orang yang dicinta, selain menyempatkan diri di dalam sebuah band dengan rekan-rekan dan bersama membuat karya seni. Namanya adalah Skye, sehingga "Crack The Skye" memiliki beragam makna yang berbeda-beda. Bagi Dailor, secara pribadi hal tersebut bermakna tentang sebuah momen yang mengisahkan kepergian seseorang yang berharga, yang mana pada momen tersebut sudah lebih dari cukup untuk meretakkan sang langit.

Dailor yang menulis di hampir keseluruhan lirik lagu juga menuturkan tentang kematian yang menjadi sub-theme di dalam Crack The Skye. Menurutnya kematian adalah bagian dari kehidupan, selama hidup semua orang kehilangan beberapa titik dalam kehidupan, akan tetapi mengakhiri hidup dengan bunuh diri di usia belia adalah sebuah kerugian besar yang efeknya sulit dilupakan. Adalah merupakan sebuah kewajiban sebagai musisi dan seniman untuk sebisa mungkin terhubung kepada orang-orang beserta pengalaman hidupnya untuk dituangkan kedalam karya seni, ujarnya.

Brann ketika berusia 9 tahun dan adiknya Skye di usia 6 tahun


Dalam pembuatan lagu Crack The Skye, Mastodon turut mengundang Scott Kelly dari band Neurosis yang beraliran Post-Metal/Crossover untuk mengisi bagian vokal. Baginya lagu ini adalah lagu yang berat untuk dinyanyikan. Lagu tersebut bercerita seputar adik perempuan Dailor dan bagaimana ia pergi, serta cerita tersebut sungguh familiar ditelinga saya, ungkapnya. Ketika kami memutuskan untuk menggarap lagu ini, Dailor memanggilku untuk membicarakan lagu ini dan mengatakan " ini adalah apa yang ingin kulakukan" dan "aku sungguh menginginkanmu untuk menyanyikanya" dan aku menjawab " baiklah aku bersedia". Aku menganggapnya dengan serius dan kukirimkan email kepada Ayah Dailor untuk membahas tentang putrinya, Skye. Ayahnya kemudian mengirimkan foto Skye yang terus kupandangi, merenungi tentangnya, bahkan memasang fotonya di studio, dan aku bersungguh-sungguh menghayati lagu ini semampu yang kurasakan.

Menurut berbagai sumber, di saat berusia 13 tahun Skye Dailor di diagnosa menderita penyakit Chronic Fatigue Syndrome (Sindroma Letih dan Lesu Kronis) yang juga merusak kemampuan kognitifnya. Meskipun begitu Skye tetap bersekolah seperti biasa, namun karena itu ia jusru malah menjadi target bully dan ejekan yang empuk bagi teman sebayanya. Karena tidak kuat menahan tekanan dan penyakit yang di alaminya, satu tahun kemudian Skye mengakhiri hidupnya sendiri dengan menegak satu botol pil sekaligus.



The Czar : Rasputin si Pendeta Rusia yang melegenda


Kali ini sang gitaris Mastodon, Bill Kelliher, mengutarakan sudut pandangnya terhadap album Crack The Skye melalui majalah Skinny. Dalam album ini terdapat tujuh track, namun pada dasarnya hanya ada empat bagian : [I. kudeta kekuasaan, II. pelarian, III. pengorbanan, IV. Spiral] dibuat menjadi kesatuan kisah yang setiap salah satu bagianya di buat terpisah. Ia menambahkan jika lagu berjudul "The Czar" di album ini bagaikan sebuah buku yang setiap bait liriknya adalah bab. Selain itu Lagu yang berdurasi hampir sebelas menit ini merupakan lagu favorit Bill Kelliher. Lagu di awali dengan keindahan beserta kengerian; dengan sebuah cerita yang mengisahkan Czarina (gelar untuk istri dari kaisar) -yang mencoba untuk memperingatkan Rasputin tentang perihal pembunuh yang hendak datang untuk menghabisinya. Lagu ini merupakan ledakan besar dalam musik rock yang mengarah ke musik funk dan menyuguhkan beberapa suara dari alat musik tambourine serta woodblock di pertengahan musik, yang selanjutnya disertai blistering solo guitar . Di tambah polesan suara vokal dari Dailor (drum) yang harmoni menjadikan lagu The Czar terdengar sangat berat namun tetap indah.

Hal yang paling mendasar mengapa Rasputin begitu di utamakan dalam storyline album crack The Skye adalah karena mereka (Mastodon) ingin menaruh respek kepada sosok Rasputin. Hal tersebut di sampaikan oleh Brent Hinds (Vocal, guitar) dengan alasan Rasputin adalah karakter yang mengagumkan dalam sejarah.

Grigory Rasputin a.k.a Mad Monk

Awalnya Grigori Rasputin diracun dengan sianida yang dosisnya setara untuk membunuh sepuluh orang. Tetapi karena kemudian diketahui  bahwa sianida tersebut telah rusak oleh proses pemasakan, ia tidak mati. Lalu ia ditembak dari belakang oleh Felix Yusupov dan komplotanya, namun masih mampu bertahan hidup. Ia ditembak lagi tiga kali, tapi tidak kunjung juga menemui ajal. Akhirnya Rasputin dipukul dengan tongkat lalu ditenggelamkan ke Sungai Neva yang dingin. Berdasarkan hasil autopsi sebab kematian sebenarnya adalah tenggelam (bukan karena racun, peluru, dan hantaman). Disaat proses kremasi jasadnya sedang berlangsung terjadi suatu keanehan, petugas kremasi di buat terkejut melihat jasad Rasputin terduduk sambil menyandarkan dagu di tangannya. Sebagian orang percaya akan hal ini dan sekarang masih menjadi sebuah misteri. "How could we not write about that guy?", Kelliher mengakhiri.

Rasputin yang mendapat julukan "Mad Monk" memang kerap digunakan sebagai tokoh antagonis dalam film Amerika seperti Hellboy dan Anastasia, akan tetapi itu semua hanya cara memanipulasi terselubung dengan subliminal message ala Amerika. Seperti apapun ini adalah musik metal, dimana metaller Amerika tidak perlu menggiring manusia untuk membenci Rusia lewat sebuah karya karena kita semua menjalani hidup dinaungan bendera yang sama.

Comments
0 Comments